MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : IAD, ISD, IBD
Dosen Pengampu : Syaiful Mujab M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 8 (E II)
Rini
Wahyuni :
1320210155
Erma
Muftia Nihayatin : 1320210154
Aulia
melani :
1320210152
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN
SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM / EKONOMI SYARI’AH
TAHUN
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dewasa ini, perlu adanya pemahaman mengenai
manusia dan kebudayaanya yang lebih mendalam guna mempererat persatuan dan
kesatuan serta untuk menyadari adanya keanekaragaman budaya yang berbeda di
negara kita. Hal tersebut apabila tidak diperhatikan dengan baik dapat
menimbulkan perpecahan di dalam suatu negara yang majemuk ini. Sehingga
diperlukanya mata pelajaran yang mempelajari mengenai masalah-masalah sosial
serta kebudayaannya yang senantiasa berhubungan dengan manusia.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan manusia?
2. Apakah
kebudayaan itu?
3. Apakah
pengaruh budaya dalam kehidupan manusia?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui
pengertian dan hakikat manusia.
2. Mengetahui
dan memahami kebudayaan.
3. Mengetahui
dan memahami pengaruh budaya dalam kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Manusia
1.
Pengertian
manusia
Manusia dipandang dari segi ilmu
eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk
jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia). Manusia merupakan
kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan
merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika). Manusia merupakan mahluk biologis
yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial,
manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atu selalu memperhitungkan
setiap kegiatan, sering disebut homo
economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat
berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan
(politik). Dan lain sebagainya.[1]
a. Manusia
terdiri dari empat unsur yang saling terkait:
1) Jasad : badan kasar manusia yang
dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu.
2) Hayat : mengandung unsur hidup, yang
di tandai dengan gerak.
3) Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan,
daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan
mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
4) Nafs : dalam pengertian diri atau
keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.
b. Manusia sebagai satu kepribadian
yang mengandung tiga unsur:
1) Id, merupakan struktur kepribadian
yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang
irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan
proses-proses ketidaksadaran (unconcius).
Id diatur oleh kesenangan yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui
pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
2)
Ego,
sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id
dengan saluran sosial agar dapat diterima oleh masyarakat. Ego diatur oleh
prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
3) Super ego, merupakan struktur
kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego
menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri
melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi.[2]
2.
Hakikat manusia
Ada beberapa pandangan
tentang hakikat manusia. Disini akan dikemukakan pandangan dari aliran materialisme, idealisme, realisme
klasik, teologis, humanistik dan behaviorismel.
a. Pandangan materialisme.
Menurut pandangan materialisme
materi merupakan satu-satunya kenyataan dan salisme beranggapan bahwa jiwa semua
peristiwa terjadi karena proses material ini. Pandangan ini menghasilkan
pernyataan :
1) La
Metri mengatakan bahwa manusia tidak berbeda dengan binatang.
2) Ludwig
Feuerbach yang berpendapat bahwa hakikat dunia ini bersifat material.
3) Molem
Schott berpendapat bahwa hubungan antara otak dan pikiran seperti hubungan
antara air seni dengan ginjal.
4) Karl
Marx menganggap bahwa hakikat manusia itu selalu berubah tergantung dari
sejarah yang dilaluinya dan kebijakan yang ditetapkan negara.
b. Pandangan
Idealisme
Idealisme beranggapan
bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya.
1) Idealisme
rasionalisme, manusia adalah makhluk berpikir.
2) Idealisme
Etis, manusia tidak sepenuhnya suci, tetapi kemanusiaan di dalam dirinya harus
suci karena merupakan subjek dari hukum kesusilaan.
3)
Idealsime Estetis, menganggap manusia
menjadikan hidupnya sebagai suatu hasil karya seni. Manusia harus berkembang
sesuai dengan bakatnya dan harus selaras dengan dunia luar.
c. Pandangan
Realisme Klasik
1) John
Wild, beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya. Manusia lebih
dipandang sebagai makhluk kejiwaan.
2) Hyle
dan Morphe, bahwa manusia merupakan makhluk yang hylomorpkistis, tersusun atas
materi dan jiwa.
d. Pandangan
Teologis
Teologis membedakan manusia dari
makhluk yang lain karena hubungannya dengan Tuhan.
1) Manusia
diciptakan oleh Tuhan dan tersusun atas tubuh dan roh, sebagaimana telah
dinyatakan dalam Al-Qur’an.
2) Manusia
adalah makhluk yang lemah, tergantung pada Tuhan, dan bersifat tidak kekal.
3) Manusia
adalah penanggung dosa, sebagaimana telah dinyatakan dalam Injil.
e.
Humanistik.
Rogers, tokoh humanistik, berpendapat bahwa manusia memeiliki
dorongan untuk mengarahkan dirinya ke hal yang positif, manusia itu rasional
,tersosisalisasikan dan dalam beberapa hal dapat menentukan nasibnya sendiri.
Menurut Rogers manusia dalam proses menyadari, menjadi, tidak pernah berhenti,
tidak pernah selesai atau sempurna.
f.
Behaviorisme
Menganggap bahwa manusia sepenuhnya adalah mahluk reaktif yang
tingkah lakunya dikontrol faktor-faktor dari luar. Lingkungan menjadi penentu
tunggal tingkah laku manusia. Teori ini di kritik merendahkan derajat manusia
karena mengingkari ciri- ciri penting seperti kemampuan memilih, menetapkan
tujuan dan mencipta.
B. Kebudayaan
1. Pengertian
Budaya
Kebudayaan
berasal dari kata cultuur ( Bahasa
Belanda ), culture ( Bahasa Ingris ),
yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan. Akan tetapi
ada yang berpendapat bahwa kebudayaan berasal dari kata buddhayah ( Bahasa Sansekerta ), yaitu bentuk jamak dari Buddhi
yang berarti pikiran atau perasaan.
Berdasarkan arti kata tersebut,
kebudayaan mempunyai dua dimensi umum yaitu dapat diamati dan tidak dapat
diamati. Berdasarkan dimensinya kebudayaan secara umum didefinisikan ke dalam
dua aliran yaitu aliran ideasional
dan aliran behaviorisme.
Definisi kebudayaan dari aliran
Ideasional
a. Edward
B. Taylor mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, serta
kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat..
b. C. Kluckhohn dan W. H. Kelly
berdasarkan wawancaranya dengan beberapa ahli merumuskan kebudayaan sebagai
pola untuk hidup yang tercipta dalam sejarah, yang eksplisit, implisit,
rasional, irrasional yang terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman-pedoman
yang potensial bagi tingkah laku manusia.
Definisi Kebudayaan dari Aliran Behaviorisme
(materialisme)
a. Kebudayaan sebagai fenomena yang
dapat diamati yaitu pola-pola kehidupan di dalam komunitas, aktivitas yang
berulang secara reguler serta pengaturan material dan sosial.
b. Eugene A. Nida mengartika kebudayaan
sebagai perilaku manusia yang diajarkan terus-menerus dari generasi ke generasi
berikutnya.[3]
Dari
definisi diatas dapat disimpulkan, kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dimana yang
dimiliki oleh bersama oleh suatu kelompok yang diwariskan dalam suatu kelompok
hidup masyarakat budaya besifat kompleks,abstrak, dan luas.
2. Unsur-unsur kebudayaan
suatu kebudayaan tidak akan pernah
ada tanpa adanya beberapa sistem yang mendukung terbentuknya suatu kebudayaan,
sistem ini kemudian disebut sebagai unsur yang membentuk sebuah budaya, mulai
dari bahasa, pengetahuan, tekhnologi dan lain-lain. Semua itu adalah faktor
penting yang harus dimiliki oleh setiap kebudayaan untuk menunjukkan eksistensi
mereka.
a.
Bahasa:
yaitu suatu sistem perlambangan yang secara arbitrel dibentuk atas unsur- unsur bunyi ucapan manusia yang
digunakan sebagai gagasan sarana interaksi.
b.
Sistem
pengetahuan: yaitu semua hal yang diketahui manusia dalam suatu kebudayaan mengenai
lingkungan alam maupun sosialnya menurut asas – asas susunan tertentu.
c.
Organisasi
sosial: yaitu keseluruhan sistem yang mengatur semua aspek kehidupan masyarakat
dan merupakan salah satu dari unsur kebudayaan universal.
d.
Sistem
peralatan hidup dan tekhnologi: yaitu rangkaian konsep serta aktivitas mengenai
pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaan sarana hidup manusia dalam
kebudayaannya.
e.
Sistem
mata pencarian hidup: yaitu rangkaian aktivitas masyarakat yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dalam konteks kebudayaan.
f.
Kesenian:
yaitu suatu sistem keindahan yang didapatkan dari hasil kebudayaan serta
memiliki nilai dan makna yang mendukung eksistensi kebudayaan tersebut.
g.
Sistem
religi: yaitu rangkaian keyakinan mengenai alam gaib, aktivitas upacaranya
serta sarana yang berfungsi melaksanakan komunikasi manusia dengan kekuatan
alam gaib.[4]
3.
Karakteristik-karakteristik
Budaya
a.
Komunikasi atau bahasa
Sistem komunikasi verbal dan nonverbal, membedakan suatu
kelompok dari kelompok lainnya. Terdapat banyak bahasa asing didunia.
b.
Penampilan
Ini meliputi pakaian dan dandanan (perhiasan) luar, juga
dekorasi tubuh yang cenderung berbeda secara kultural. Kita mengetahui kimono
Jepang, dan ikat kepala Indian Amerika. Beberapa suku bangsa mencorengi
wajah-wajah mereka untuk bertempur, sementara sebagian wanita menggunakan
kosmetik untuk memperlihatkan kecantikan. Dalam subkultur militer, adat
istiadat, dan peraturan-peraturan menetukan pakaian harian, panjang rambut,
perlengkapan yang dipakai dan sebagainya.
c.
Makanan kebiasaan
Cara memilih, menyiapkan dan memakan makanan sering
berbeda antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya. Misalnya
orang-orang Amerika menyukai daging sapi tapi daging sapi terlarang bagi
orang-orang Hindu.
d.
Kesadaran akan waktu
Kesadaran akan waktu berbeda antara budaya yang satu
dengan budaya yang lain. Sebagian orang tepat waktu dan sebagian orang lainnya
merelatifkan waktu. Umumnya, orang-orang Jerman tepat waktu sedangkan
orang-orang Amerika Latin lebih santai. Dalam beberapa budaya, kesegeraan
ditentukan oleh usia atau status, maka dibeberapa negeri orang-orang bawahan
diharapkan tepat waktu ketika menghadiri rapat staf, tapi bos adalah orang yang
terakhir tiba.
e.
Penghargaan atau pengakuan
Suatu cara lain untuk mengamati suatu budaya adalah
dengan memperhatikan cara dan metode memberikan pujian bagi perbuatan-perbuatan
baik dan berani, lama pengabdian atau bentuk-bentuk lain penyelesaian tugas.
Dalam subkultur bisnis terdapat penghargaan-penghargaaan untuk mengakui hak-hak
istimewa kaum eksekutif seperti pemberian jamuan makan malam. Dalam subkultur
polisi, penghargaan ini bisa berupa pemberian medali.
f.
Hubungan-hubungan
Budaya juga mengatur hubungan-hubungan manusia dan
hubungan-hubungan organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin, status,
kekeluargaan, kekayaan, kekuasaan dan kebijaksanaan.
g.
Nilai dan norma
Suatu budaya menetapkan norma-norma perilaku bagi
masyarakat yang bersangkutan. Aturan-aturan keanggotaan ini bisa berkenaan
dengan berbagai hal, mulai dari etika kerja atau kesenangan hingga kepatuhan.
h.
Rasa diri dan ruang
Kenyamanan yang orang miliki dengan dirinya dapat
diekspresikan secara berbeda oleh budaya. Setiap budaya mengesahkan diri dengan
suatu cara yang unik.
i.
Proses mental dan belajar
Beberapa budaya menekankan aspek pengembangan otak
ketimbang aspek lainnya sehingga orang dapat mengamati perbedaan-perbedaan yang
mencolok dalam cara orang-orang berfikir dan belajar. Bebrapa budaya menyukai
berpikir abstrak dan konseptualisasi sementara budaya-budaya lain lebih
menyukai menghafal diluar kepala dan belajar. Apa yang tampaknya universal
adalah bahwa setiap budaya mempunyai suatu proses berpikir, namun setiap budaya
mewujudkan proses tersebut dengan cara yang berbeda.
j.
Kepercayaan dan sikap
Barangkali klasifikasi yang paling sulit adalah
memastikan tema-tema kepercayaan utama sekelompok orang, dan bagaimana faktor
ini serta faktor-faktor lainnya mempengaruhi sikap-sikap mereka terhadap diri
mereka sendiri dan orang-orang lain, dan apa yang terjadi dalam dunia mereka.
Orang-orang dalam semua budaya tampaknya mempunyai perhatian terhadap hal-hal
supernatural yang jelas dalam agama-agama dan praktek-praktek agama mereka.[5]
4.
Pewarisan
Budaya
Merupakan suatu proses peralihan
nilai-nilai dan norma-norma yang dilakukan dan diberikan melalui pembelajaran
oleh generasi tua ke generasi yang muda.
Proses pewarisan
budaya:
a. Internalisasi
Proses yang berlangsung sepanjang hidup
individu, yaitu mulai dari lahir hingga akhit hayat nya. Sepanjang hayat nya
seseorang terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat nafsu, dan emosi
kemudian menjadi sebuah kepribadian.
b. Sosialisasi
Proses seorang individu belajar
berinteraksi dengan sesamanya dalam suatu masyarakat menurut sistem nilai,
norma, dan adat istiadat yang mengatur masyarakat yang bersangkutan.
c. Enkulturasi
Proses belajar dan menyesuaikan alam
pikiran serta sikap adat, sistem norma, serta semua aturan yang ada di dalam
kebudayaan suatu masyarakat.[6]
5. Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan adalah suatu
keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur
kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi
fungsinya bagi kehidupan.
Faktor-faktor utama penyebab perubahan budaya dalam suatu
masyarakat:
a.
Inovasi
Proses perubahan untuk menuju sesuatu yang baru.
Perubahan ini dipengaruhi karena kemajuan teknologi dan ekonomi. Perubahan
budaya ini terjadi karena kesadaran masyarakat terhadap kekurangan-kekurangan
yang ada dalam kebudayaan mereka sehingga mereka berusaha mengatasi
kekurangan-kekurangan tersebut. Mereka disebut penemu dan penemuan baru mereka
sangat terkait erat dengan kemajuan teknologi yang berupa discovery atau invention.
b.
Discovery
Suatu
penemuan baru terhadap benda-benda kebudayaan. Discovery dapat
menjadi invention apabila hasil discovery itu diakui, diterima
dan diterapkan oleh masyarakat tetapi membutuhkan waktu yang panjang dan harus
melalui rangkaian penciptaan-penciptaan.
c.
Invention
Suatu
penemuan baru yang dapat mempengaruhi berbagai kehidupan masyarakat seperti
dalam bidang sosial, politik, pendidikan, agama dan budaya, penemuan ini
merupakan puncak dariinovasi dan discovery.[7]
C. Pengaruh Budaya
dalam Kehidupan Manusia
1. Budaya bagi
Individu
Berbicara
budaya adalah berbicara pada ranah sosial sekaligus ranah indifidual. Pada ranah
sosial di karenakan budaya lahir ketika manusia bertemu dengan manusia lainnya
dan membangun kehidupan bersama yang lebih dari sekedar pertemuan-pertemuan
incidental. Dari kehidupan bersama tersebut selanjutnya di adakanlah
aturan-aturan, nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan hingga kadang sampai pada
kepercayaan transcendental yang kesemuanya berpengaruh sekaligus.
Sekaligus menjadi kerangka perilaku dari
individu-individu yang masuk dalam kehidupan bersama. Semua tata nilai, prilaku
dan kepercayaan yang di miliki sekelompok individu itulah yang disebut budaya.
2.
Kepribadian dalam lintas budaya
Kebribadian
merupakan konsep dasar psikologi yang berusaha menjelaskan keunikan
manusia. Kepribadian mempengaruhi dan menjadi kerangka acuan dari pola pikir,
perasaan dan prilaku indifidu manusia serta bertindak sebagai asek fundamental
dari setiap indifidu tersebut. Ia merupakan aspek inti keberadaan manusia
manusia yang karenanya tak lepas dari konsep kemanusiaan yang lebih besar,
yaitu budaya sebagai konstruk sosial. Banyak penelitian yang telah mencoba
menguji pengaruh serta hubungan dari budaya dengan kepribadian sebagai bagian
dari upaya memahami manusia secara paripurna.[8]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak
dapat berdiri sendiri, mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan.
Manusia terdiri dari empat unsur yang saling
terkait:
a. Jasad.
b. Hayat.
c. Ruh.
d. Nafs.
Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur:
a.
Id.
b. Ego.
c. Super ego.
Hakikat manusia: pandangan
dari aliran materialisme, idealisme, realisme klasik, teologis,
humanistik dan behaviorismel.
2.
Kebudayaan
adalah suatu cara hidup yang berkembang dimana yang dimiliki oleh bersama oleh
suatu kelompok yang diwariskan dalam suatu kelompok hidup masyarakat budaya
besifat kompleks,abstrak, dan luas.
Unsur-unsur kebudayaan:
a. Bahasa.
b. Sistem pengetahuan.
c. Organisasi sosial.
d. Sistem peralatan hidup dan teknologi.
e. Sistem mata pencarian hidup.
f. Kesenian.
g. Sistem religi.
Karakter-karakter budaya:
a.
Komunikasi
atau bahasa.
b.
Penampilan.
c.
Kebiasaan
makanan.
d.
Kesadaran
e.
akan
waktu.
f.
Penghargaan
atau pengakuan.
g.
Hubungan-hubungan.
h.
Nilai
dan norma.
i.
Rasa
diri dan ruang.
j.
Prosers
mental dan belajar.
k.
Kepercayaan
dan sikap.
Proses
pewarisan budaya:
a. Internalisasi
b. Sosialisasi
c. Enkulturasi
Faktor-faktor
utama penyebab perubahan budaya:
a. Inovasi
b. Discovery
c. Invention
3. Pengaruh budaya bagi kehidupan
masyarakat
a. Budaya bagi individu.
b.Kepribadian
dalam lintas budaya.
Daftar
Pustaka
Dr. Deddy mulyana, M.A. komunikasi
antar budaya , bandung: PT. Remaja rosdakarya.
[1] http://zellandra.blogspot.com/2012/03/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html
[2] http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/14/manusia-dan-kebudayaan/
[5] Dr. Deddy mulyana, M.A. komunikasi antar budaya , bandung: PT.
Remaja rosdakarya, cetakan 9, hlm. 58
[8] http://zellandra.blogspot.com/2012/03/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html